Janggutku semakin
panjang nan lebat saja. Bukan karena malas bercukur namun pada usaha untuk
terlihat sebagai manusia berjenggot. Buktinya si kumis sudah terbabat habis
setiap hari Jumat.
Membahas janggut,aku
terkesan dengan sebuah film yang pemainnya bernama Janggut naga.Dia seorang
jago bela diri dan ahli perang dan pedang.Kesannya itu terbawa terus bahwa
manusia berjanggut itu terlihat kharismatik dan mempunyai suatu kelebihan yang
mungkin berbau spiritual.
Namun bukan alasan
itu yang membuatku untuk berjanggut tapi sebatas pemahaman untuk ikut-ikutan
pada sunnah rasul yang memelihara janggutnya.Apa benar ? Apa tak takut dikatai
kambing ketika berjanggut ? Ha''ha.....ha...bodoh amat....he.he'he
Biasanya kambing yang
sudah berjanggut itu sudah tua. Dagingnya mulai mengeras. Tak terlalu nyaman
dan nikmat untuk disantap untuk orang yang mulai goyah giginya.Para orang tua
yang janggutnya mulai memutih pun sudah ogah menyentuhnya. Takut kena
kolesterol tinggi.
Daging kambing pun
dipercaya meningkatkan kejantanan pria.Maka untuk kawula muda menyantap kambing
pun punya kaitan erat dengan libido.Bedanya dengan saya,daging kambing tak
terlalu doyan. Bukan karena kambing identik dengan hewan berjanggut namun
sebatas pada sebuah selera. Yang saya khawatirkan janggut saya dibilangin
janggut kambing. Jika itu terjadi bisa saja orang mengenal saya sebagai kambing
BANDOT...ikh...takyut...aku jadi bandot tua....!
No comments:
Post a Comment