Thursday, March 24, 2016

JANGGUT



Janggutku semakin panjang nan lebat saja. Bukan karena malas bercukur namun pada usaha untuk terlihat sebagai manusia berjenggot. Buktinya si kumis sudah terbabat habis setiap hari Jumat.

Membahas janggut,aku terkesan dengan sebuah film yang pemainnya bernama Janggut naga.Dia seorang jago bela diri dan ahli perang dan pedang.Kesannya itu terbawa terus bahwa manusia berjanggut itu terlihat kharismatik dan mempunyai suatu kelebihan yang mungkin berbau spiritual.

Namun bukan alasan itu yang membuatku untuk berjanggut tapi sebatas pemahaman untuk ikut-ikutan pada sunnah rasul yang memelihara janggutnya.Apa benar ? Apa tak takut dikatai kambing ketika berjanggut ? Ha''ha.....ha...bodoh amat....he.he'he

Biasanya kambing yang sudah berjanggut itu sudah tua. Dagingnya mulai mengeras. Tak terlalu nyaman dan nikmat untuk disantap untuk orang yang mulai goyah giginya.Para orang tua yang janggutnya mulai memutih pun sudah ogah menyentuhnya. Takut kena kolesterol tinggi.


Daging kambing pun dipercaya meningkatkan kejantanan pria.Maka untuk kawula muda menyantap kambing pun punya kaitan erat dengan libido.Bedanya dengan saya,daging kambing tak terlalu doyan. Bukan karena kambing identik dengan hewan berjanggut namun sebatas pada sebuah selera. Yang saya khawatirkan janggut saya dibilangin janggut kambing. Jika itu terjadi bisa saja orang mengenal saya sebagai kambing BANDOT...ikh...takyut...aku jadi bandot tua....!

No comments:

Post a Comment