Saturday, March 26, 2016

SMS

Dering SMS kadang kala membuat suatu kejengkelan. Bertambah parah ketika deringnya tepat istirahat siang atau malam. Tak mengaktifkan ponsel rada-rada khawatir sebuah panggilan sifatnya penting tak terjawab. Bisa dari relasi,teman sejawat dan family.Sedikit dilema. Namun ini bukan persoalan yang serius.

Buktinya ini juga terjadi pada banyak orang dan mereka pun tak mempermasalahkan. Di antara mereka yang jeli mengantisipasi gangguan kecil punya trik tersendiri. Menonaktifkan atau memakai fitur silentnya.  Mengaktifkan kembali ketika waktu istirahat telah berakhir.

Lain kasus jikalau anda malas dengan cara di atas. Masih berharap ada sms berdering di waktu istirahat dan senang hati membacanya. Biar pun cuma pemberitahuan promosinya operator seluler atau sms berbau penipuan dan sms promosi lainnya.

Secara pribadi terkadang aku jengkel ketika ponsel beberapa kali berdering nada sms yang redaksinya itu-itu terus.Dari operator itu setiap harinya. Bukan apanya harapan kita dari sebuah sms masuk ada berita dan info yang bermamfaat bagi kelangsungan hidup dan karir pekerjaan.Rasa menggelitik tak bisa ditepiskan untuk tak secepatnya membaca pesan sms.Selalu ada rasa penasaran mendera.

Jika kejengkelan terasa mengganjal ketika bunyi sms hanyalah iklan dari operator seluler,maka tidak dengan sms ini. Sekian lama sms ini ditunggu melalui pertarungan bathin. Melalui gejolak sosial,melalui pertimbangan matang,melalui kerja keras blusukan kiri kanan,melalui proses menjadi pengemis. Melalui jalan berliku dan sedikit  tensi,melalui .....melalui.....akh aku sudah lupa semuanya.

Yang jelasnya sms menyejukkan itu hanyalah sebuah sms bangkin. Sms bangkin yang telah jadi anak hilang selama 6 bulan. Sekarang telah menjelma menjadi "kembalinya si anak hilang". Sms bangkin dari sebuah bank yang isinya hanyalah bahasa Inggris berbunyi "Salary crediting".Ditambah deretan angka-angka. Cukup menjadi kabar gembira di musim kangker (kantong kering).

No comments:

Post a Comment