Friday, March 25, 2016

AMPLOP

Di sebuah negeri di bumi mayapada berdiamlah seorang tuan tanah. Dia seorang bangsawan dan memiliki beberapa gelar. Mulai gelar kebangsawanan sampai gelar akademik yang telah ditempuhnya.

Pada suatu sore hari,duduklah sang tuan tanah ini di balkom rumah megahnya. Tak lama kemudian seorang kerabatnya datang dan mengantarkan sebuah undangan pernikahan. Setelah di buka maka dibacalah isi undangan itu. Ternyata asalnya dari tetangga kampung.

Diletakkannya kembali undangan itu. Sejurus matanya tertumbuk pada sampul undangan. Ada yang terasa mengganjal hatinya. Nama lengkap beserta dengan gelarnya tidak sesuai dan tidak lengkap. Timbul perasaan yang sulit digambarkan antara menerima dan tidak. Perasaan tidak menerimanya kenapa orang bisa menulis namanya dengan keliru,padahal dia orang terpandang. Masuk pula dalam jejeran orang berada. Tuan tanah bukan gelar sembarangan. Artinya dia diakui mempunyai beratus-ratus hektar tanah. Mulai sawah,kebun sampai pada padang rumput.

Sedikit perasaan untuk menerima kekeliruan itu adalah dibawah namanya yang salah itu ada keterangan MOHON MAAF BILA PENULISAN NAMA DAN ALAMAT TIDAK SESUAI.Lama dia berpikir. Muncul idenya.

Tepat hari pernikahan di undangan tersebut.Berangkatlah dia dengan mobil mewahnya ke kampung sebelah. Tampak para penjemput menyambut dan berjabat tangan. Menaiki tempat kedua mempelai,menyalaminya dan memasukkan amplop undangan tersebut ke kotak yang difungsikan sebagai penampungan "doa restu" para undangan.

Melemparkan senyum dan menolak halus ajakan tuan rumah untuk menyantap hidangan pesta. Dengan senyum terkulum dia menaiki mobilnya bergegas pulang.

Hari yang ditunggu,keluarga penganting tersebut membuka semuap amplop doa restu. Setelah berpuluh-puluh amplop dibuka,tibalah giliran amplop undangan si tuan tanah. Dibukalah dengan perasaan riang. Terbayang di pikirannya bahwa isinya lebih banyak daripada amplop kebanyakan. Tak di sangka dengan penuh keheranan tak percaya. Diulang-ulangi lagi namun hasilnya tidak berubah.Dibaca dengan lirih sampai keluarga lainnya penasaran. Mereka pun jadi bingung tak habis pikir.

Diambilnya sampul undangan tersebut. Pahamlah dia kalau ternyata sang tuan tanah telah memberikan sedikit pelajaran.Kira-kira pelajaran apa itu ? Dalam amplop itu ada gulungan kertas menyerupai uang dengan untaian kata-kata.
Kepada yang terhormat
........................................
Di-
        Tempat

Hanya doa restu yang saya sampaikan,seperti permintaan saudara. Semoga mempelai menjadi keluarga sakinah mawaddah dan warahmah.

Mohon maaf bila isi  amplop dan penulisan doa ini tidak sesuai .

Maklumlah keluarga mempelai kalau mereka telah kurang teliti dalam penulisan nama untuk golongan kaum bangsawan.
Namun minggu kemudian,seorang pengantar paket mendatangi keluarga mempelai ini dan memberikan sebuah kotak besar.Isinya berupa.......?
Terka sendiri....!

No comments:

Post a Comment