Friday, March 25, 2016

SUNGAI KENRI'E

Teringatkah engkau semua kawan akan kedalaman sungai Kenrie ?. Sebuah sungai yang mengalir di pinggir kampung kami. Di atasnya sebuah jembatan gantung membentang. Menghubungkan ke dusun Dare dan Bocci.

Tahukah engkau kawan ?. Sungai itu telah ramai kembali. Sejak jaman kita sudah jarang dipakai bermain-main. Anak jaman sekarang dibelakang kita telah asyik dengan permainan digitalnya. Namun ramainya sungai itu bukan untuk bermain-main lagi melainkan untuk pemenuhan mandi semata. Kawan...air di kampung seakan menjadi barang mahal di musim kemarau. Maka sungai pun menjadi pelarian.

Kawan...jika engkau tak pernah melihat orang memikul air beberapa puluh tahun ini,maka saban sore itu telah terjadi. Kawan jika matamu biasa jaman dulu menyaksikan ibu-ibu dan gadis berbaur mencuci sekalian mandi. Maka itu pun kembali berulang.

Kawan....setiap pagi dan sore aktivitas selalu ramai di sungai. Ini mengingatkan sejarah kita sebagai penjaga sungai. Berenang dan menyelam sembari bermain "mabbale-bale". Masih ingat kawan sampai mata kita merah ?


Masihkah engkau takut pada pohon beringin lebat diseberang sana ? Dibawahnya ada seperti lubang. Sampai-sampai orang tua mengingatkan kita untuk menjauhi area itu. Takutnya ada si "Labalibi". Masih ingat mitos Labalibi?. Tentunya generasi sekarang tak akan tahu.Biarlah kita yang mengenang mitos itu.

Pohon beringin itu telah tumbang. Air sungai Kenrie telah dangkal. Tapi masih bisa untuk menyelam. Kawan...beberapa hari lalu saya telah bernostalgia mandi sepuasnya bareng generasiku si Sulung. Mengajarinya renang. Di pinggir sungai ibu-ibu dan para gadis asyik mencuci dengan guyonan. Masih seperti dulu melilitkan sarung sebatas dada.


Kawan....sepertinya aku sendirian dalam kisah ini. Ketika engkau semua telah migrasi. Akulah penjaga kampung. Suatu saat kalian kembali marilah kita reuni di sungai ini. Kalau bisa mari kita lepaskan beban hidup dengan melompat dari jembatan dan nyebur di sungai bersama-sama seperti masa kanak-kanak kita.
Tak lupa kirim doa keselamatan pada teman kita si ONCOM yang telah mendahului kita keharibaanNya. Amin.

Edisi kemarau 2015.

No comments:

Post a Comment