Friday, March 25, 2016

Hmm....Anak-anak

Ada yang cukup unik menurutku di malam pertama taraweh ramadhan kali ini.Suasana masjid kampung kami seperti tahun-tahun lalu pastilah sesak di awal malam pertama.Jika di absen seperti guru di sekolah kemungkinan besar semua warga hadir. Entahlah kemudian malam berikutnya.

Tapi fokus saya bukan pada jamaahnya membludak dan berkurang seiring berjalannya waktu ramadhan.Ini fokus pada penyampaian pengurus masjid kampung kami yang selalu menyempatkan memberikan pengumuman terkait pelaksanaan bulan ramadhan 1 bulan ke depan.

Mulai dari susunan pengurus baru,daftar warga pembawa buka puasa sampai pada masalah keamanan. Yang terakhir ini bukan luar biasa. Di masjid kami para panitianya selalu waspada untuk menjamin ke khusyukan shalat para jamaahnya.Tahun sebelumnya aparat kepolisian telah diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan shalat para jamaah.Saya kurang tahu apakah tahun sebelumnya itu pihak panitia masjid menjalin kerjasama dengan institusi polsek atau permintaan individu polisi untuk tugas pengamanan.Secara person atau lembaga?.

Dan kali ini tugas pengamanan akan di embang oleh aparat TNI atau anggota TNI secara pribadi.Cukup menarik untuk dikaji secara dangkal saja,he..he...jangan serius banget.
Fenomena ini menarik ?. Kenapa petugas keamanan yang basic polisi atau tentara ikut mengambil andil dalam euforia ramadhan ?. Seberapa tinggi tingkat kenakalan dan kebisingan yang ditimbulkan para anak-anak kali ini.Saya tidak punya jawaban pasti karna saya belum melakukan riset kali ini,he..he..

Menurutku tingkat kenakalan dan kebisingan yang ditimbulkan sudah melewati ambang batas,seandainya tidak maka apa gunanya pengurus masjid jalin kerjasama dengan institusi keamanan sipil dan institusi bersenjata.Isyarat lain pengurus masjid sudah tak mampu menangani sendiri masalah klasik ini.
Anak-anak sering berulah pada saat jeda shalat isya dengan shalat tarwih.Mereka berhamburan ketika salam.Saat seperti inilah tugas para pihak keamanan untuk memberikan jaminan tenang pada para jamaah.

Mudah-mudahan TNI yang bertugas mengawal ketenangan masjid kami ini dapat ikut merasakan shalat fardu dan taraweh berjamaah. Mungkinkah jika mereka ikut sholat dapat maksimal menjamin anak-anak tak berulah di luar ?.Atau mereka tak ikut shalat,tak masalah kalau mereka non muslim.

Pelibatan tentara kali ini ada plus minus,pro dan kontra,tepat atau kurang tepat.Hal seperti saya takutkan teringat pada suatu zaman orde-ordean.Kali ini kita di ajak untuk menilai sebuah prestasi keamanan dari personil berbeda dari tahun sebelumnya.Semoga ini sukses,kalau tidak tahun depan tim apa lagi yang diharapkan bertugas untuk porsi pengamanan bocah-bocah iseng ini. Saya berharap di kampung saya tak ada densus-densusan jadi tak akan pernah menangani bocah-bocah iseng dan "nakal" .

Semoga saja pengurus masjid ke depan dapat lebih kreatif mencari solusi ketimbang mengenalkan institusi pengamanan pada bocah-bocah di areal tempat ibadah.Takutnya kesan masyarakat jadi kaku.Dan satu perlu di ingat orang tua si bocahlah pemegang andil utama dalam menciptakan ketenangan di masjid bukan pada aparat polisi atau TNI itu.

No comments:

Post a Comment