Friday, March 25, 2016

DUEL Story

Teringat masa smp ketika ramadhan tiba kala itu. Ada dendam permusuhan anak Ralla dengan anak dusun seberang jembatan yakni Tebbing.Anak Ralla khususnya bagian timur tempat domisiliku dan anak seangkatanku.

Saya kurang tahu sumber permusuhan ini tapi setidaknya ini dendam warisan dari kakak pemuda antar dua dusun ini.Dan malam itu puncak perseteruan sampai klimaks dari saling pasang badan dan menggertak sampailah pada duel.

Seingatku ada 3 malam berturut-turut ada duel. Malam pertama itu teman kami dan semuanya jadi penonton ditengah jalan.
Malam berikutnya aku tak menyangka bahwa saya dapat giliran. Berawal dari teman semalam yang masih penasaran kami pun berombongan mencari kelompok dusun sebelah.Ternyata lawan teman kami ternyata ada di sebuah warung mie. Entah kenapa saya maju jadi juru bicara dan mengajak kembali duel dengan temanku yang diluar.Maksudnya ronde kedua.Namun dia menolak,saya agak memaksa.Melihat saya memaksa teman disampingnya mencoba menenangkan saya.Dasar masih bocah emosi saya meledak dan mengajaknya berantem. Ternyata dia tak kalah gertak.

Setelah sarung dan kopiah dititip sama teman.Duel dimulai.Ditengah jalan kami jual beli pukulan dan tendangan ala silat,ala kungfu,ala gulat.he.he.he. Hasilnya rasa sakit disekujur tubuh dibawa pulang,begitu pun lawanku harus mengakui beberapa pukulan dan tendangan telak menghantamnya membuatnya berpikir untuk melanjutkan esok malamnya.

Mungkin teman seangkatan smp di Ralla dan Tebbing masih ingat moment ramadhan ini kala smp ?.Itu masa lalu kita yang tak patut dicontoh. Sekedar ditulis karena ini tak pernah kami lupakan dan dijadikan ibrah ternyata permusuhan itu hanya mendatangkan sakit dan bagaimana bisa mengelola emosi dengan bijak.

No comments:

Post a Comment