Tuesday, August 7, 2012

Helm penyelamat

Kejadian tadi siang menurutku sesuatu yang lucu dan menggelikan.Seorang oknum polisi lalu lintas adalah penyebabnya .Semuanya berawal ketika saya berboncengan dengan seorang teman dari pengurusan sesuatu.Dalam perjalanan pulang ini di sebuah tikungan yang tak kelihatan jika dilihat dari arah yang berlawanan,terdapat tiga orang polantas dengan mobil patrolinya.Beruntung saya dari arah yang searah tapi sedikit tanjakan tapi masih sempat melihat keberadaan mereka ini walaupun sudah agak dekat .Buru-buru menyalakan lampu utama,maklum motor yang keluar sebelum ada sosialisasi undang-undang berkendara di jalan raya,mengenai menyalakan lampu di siang hari bagi pengendara khusus sepeda motor. Beruntung menurutku karena mereka belum sempat melihat kalau saya baru-baru saja menyalakan lampu utama.Jadi perasaan sedikit tenang karena kondisi motor dalam keadaan lengkap termasuk surat-surat dan SIM.Dalam keadaan bersamaan sebuah mobil dihentikan oleh salah satu dari mereka dan setelah berhenti,dia berbalik arah dan melihat kedatangan saya dan memberi isyarat berhenti.Untuk mobil tadi diserahkan pada teman yang satunya untuk mengurusnya.Saya yakin sopir mobil ini tak akan menyangka kalau di depan tadi setelah tikungan tajam tersebut akan ada razia dadakan.Maklum tersembunyi dan ini memang menjadi tempat favorit bagi polisi untuk melakukan razia.Alasannya barangkali akan banyak yang bisa terjebak karna tak menyangka akan ada razia karena tak akan kelihatan dari jauh. Setelah saya menepi,polisi ini menghampiri dan menyapa saya,namun ada yang sedikit ganjil.Biasanya kalau razia seperti ini polisi biasanya akan memberi hormat sebelum menyapa.Aturan resminya barangkali karena pengalaman selama saya terkena razia polisi selalu memberi hormat kemudian menanyakan kelengkapan motor.Namun saya tak perduli toh saya dalam keadaan lengkap.Tak sempat berlama-lama dengan pikiran tersebut polisi ini kemudian tersenyum ramah dan kemudian mempersilahkan kami melanjutkan perjalanan.Ada apa gerangan kok belum sempat ditanyai macam-macam kok sudah dibolehkan lagi jalan,padahal tadi dengan isyarat tangan disuruh menepi ? Ternyata teman sayalah ini penyebabnya.Bukan karena mukanya seram atau menakutkan,bukan karena pakainnya dan penampilan yang menteren atau karena sikapnya yang sengaja pasang badan tetapi karena helmnya saja. Ya helm itu penyebab kami tak ditanyai dan diminta kelengkapan motor.Helm itu biasa saja berwarna hijau tua,modelnya sama dengan helm kebanyakan Cuma di depannya ada tulisan KODIM dan lambang TNI.Helm tentara karena pemiliknya seorang TNI AD.Pasalnya helm tersebut helm pinjaman.Ceritanya ketika tadi mau berangkat teman ini hanya mau memakai helm yang tidak standar.Cuma saya sarankan cari helm standar nanti ada apa-apa di jalan kan repot.Tampa banyak cincong teman ini mengambil helm tentara ini yang kebetulan menitipkan motornya di rumah sebelah,kebetulan tentara ini memimjam mobil tantenya untuk suatu keperluan.Jadilah teman ini memakai helm TNI AD sampai pada kejadian razia ini. Saya baru tersadar dan saling tertawa ketika kami sudah meninggalkan lokasi razia ini.Entah polisi tadi itu mengira teman saya ini seorang TNI atau menganggap kami keluarga besar TNI.Tak mau mengambil resiko kena damprat dari anggota yang dikiranya TNI atau merasa segan jika ada apa-apa maka keluarga besar TNI ini akan membuat masalah.Bukan rahasia memang ketika ada oknum TNI yang biasa sengaja memang memancing anggota polisi khususnya polantas dengan tak memakai helm dan ketika ditanya,jawabannya akan lain dan bernada menantang atau dengan sengaja lewat saja tampa memperdulikan anggota polisi yang menahannya.Dan biasanya hal ini dibiarkan saja lewat,takut terjadi apa-apa.Apalagi jika pelakunya adalah oknum TNI baru lepas pendidikan dan pangkatnya juga masih balok merah.Bisa berantem akhirnya. Permasalahannya menurut teman ini,kenapa mesti dibeda-bedakan antara yang punya atribut militer dengan sipil ?.Mestinya kalau razia resmi harus memeriksa semua pengendara dan mengecek kelengkapan surat-suratnya dan memberikan tilang sesuai dengan jenis pelanggarannya.Cuma saya ragu kalau razia tadi resmi dikarenakan tak ada palang yang membuktikan bahwa ini razia resmi.Kecurigaan saya mereka hanyalah oknum polantas yang sedang mencari reseki dengan jalan tak halal dan tak sesuai prosedur.Untung-untung kalau diketahui oleh pimpinannya,mereka Cuma bertiga atau ini jalan kejar setoran tiap bulan yang sering di desas-desuskan masyarakat bahwa di institusi polantas ada yang namanya kejar setoran untuk penuhi target setiap bulan.Jadi jalannya dengan razia apa sesuai dengan prosedur atau tidak. Merujuk kasus saya di atas,apakah karena oknum polisi ini takut atau segan berurusan dengan anggota TNI atau karena masih merasa sebagai sama-sama aparat penegak hukum jadi ada kepedulian dan rasa memiliki untuk tak memeriksa anggota maupun seseorang yang beratribut TNI.Antara TNI dan Kepolisian pernah satu atap jadi histori itu mungkin yang tak bisa di lupakan.Pertanyaan saya apakah seorang polisi atau TNI mesti memiliki SIM ? Apakah semua Polisi itu mempunyai SIM kalau di wajibkan ? Akan rancu kalau seorang polantas misalnya menilang kita karena tak memiliki SIM kemudian mereka sendiri tak memiliki SIM,baru mereka sama enaknya dengan kita menikmati fasilitas dan melenggok di jalan raya.Perlu jawaban dan direnungkan.