FAKTA DI BALIK DANGE

Pangkep memang kota unik menurutku.Ini terstave ketika aku melewatinya lagi kali ini. Hal ini saya dasarkan pada apa yang selalu terlihat oleh mata. Bukan cuma karna pabrik semen tonasanya.Sepanjang jalan anda akan melihat deretan penjual yang agak panjang.Penjual jeruk dan penjual  panganan tradisional Bugis Dange.

Berbicara kue khas ini ada beberapa cerita di dalamnya yang sifatnya adalah fakta. Pertama kata dange adalah kata kue Bugis dan ini identik dengan kata danger yang dalam kosa kata Inggris berarti Bahaya. Dan ceritanya pernah ada kawan yang satu mobil dengan bule dalam perjalanan pulang dari Makassar agak keheranan dan bertanya apa sepanjang jalan ini penuh bahaya ?. Kawan tersebut kemudian menjelaskan arti yang sebenarnya bahwa itu adalah kue tradisional suku kami.

Fakta kedua para penjual Dange ini adalah kebanyakan para penjajanya atau penunggunya adalah perempuan. Setiap lapak-lapak tersebut yang saya lihat memang seperti itu.Mungkin ada faktor bahwa perempuan mungkin dapat menarik perhatian para sopir yang kebanyakan laki-laki.Sudah menjadi hukum alam bahwa rasa tertarik melihat lawan jenis bisa berpengaruh terhadap lakunya barang dagangan.Cita rasa kue ini tak jadi soal apa enak atau tidak. Namun bicara rasa kue ini semua enak disantap kalau ada perbedaannya pun hanya beda tipis.

Dari dua fakta di atas saya mencoba tarik benang merah. Kata Dange yang di artikan english oleh bule tadi adalah bahaya. Dihubungkan fakta kedua yang penjaganya kebanyakan perempuan berarti perempuan yang berbahaya. Benar tidak ?
Dimana letak bahayanya ?
1. Jika anda membeli kue ini maka anda mungkin membeli banyak kalau penjualnya mempromosikan dangenya sekalian untuk oleh-oleh untuk tetangga rumah misalnya.Anda akan sedikit boros.
2.Kalau penjualnya menarik dan cara bicaranya enak nyambung mungkin anda akan betah berlama-lama ngobrol ngalor ngidul.Anda rugi waktu.
3.Tambah sendiri bro..

Ok...opini ngantuk dalam perjalanan balik.
Jangan di ambil hati.Salam...