Tuesday, March 13, 2012

Peluru karet kok bisa membunuh ?

Kejadian yang terjadi di Bima yang berawal dari adanya unjuk rasa cukup membuat kita terkejut.Dua nyawa melayang akibat konflik massa dengan aparat polisi.Tindakan polisi tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak.Adanya korban nyawa membuat kejadian ini dengan cepat terekspos.Masalahnya berbagai kasus yang sedang hangat-hangatnya sekarang semuanya melibatkan polisi.Sangat wajar karena aparat polisi tugasnya mengamankan segala
sesuatu yang dianggap mengganggu ketentraman umum.
Tugas tersebut adalah tugas yang mulia,namun yang menjadi persoalan ketika berhadapan dengan massa menimbulkan korban.Tindakan polisi yang refresif di Bima itu menyebabkan para mahasiswa asal Lombok bereaksi di berbagai daerah.Di makassar misalnya beberapa kantor polisi dirusak.
Pihak kepolisian berdalih bahwa tindakan yang dilakukan itu berdasarkan protap nomor 1 tahun 2010.Merupakan penanganan tindak anarkis.Polisi bisa menembak massa yang anarkis dengan tujuan untuk melumpuhkan,bukan membunuh.Namun kenyataannya kok pendemo itu bisa meninggal ? Apa karena senjata lain ? Apalagi polisi juga mengatakan pada saat penanganan massa tersebut aparat menggunakan peluru Karet.Peluru karet tersebut tujuannya jelas untuk tidak membunuh pastinya.Tapi faktanya dua orang tersebut meninggal.Sebegitu tajam dan ampuhnyakah itu peluru karet.Atau ada aparat atau orang lain yang sengaja menggunakan peluru asli hingga menewaskan pendemo itu? .Ini menurut dugaan penulis.Masih perlu dibuktikan lebih lanjut,perlu pencarian fakta-fakta kongkrit.Kalau memang terbukti pihak polisi dengan sengaja menembak dengan peluru asli,maka kembalikan pada aturan yang mengatur hal ini.Yang bersalah dengan kesatria menerima hasil perbuatannya.Dilain sisi jika ada aspirasi masyarakat perlu ditindaklanjuti.Biasanya masyarakat akan bereaksi jika teluh menyentuh aspek kepentingan umum yang akan mengancam lingkungan tempat tinggal mereka.Wajar kalau pihak yang berkompoten tidak tanggap menangani masalah dituntut mundur.Bukankah mereka sebagai pihak yang mengayomi masyarakat,menjadi pamong untuk mensejahterakan masyarakat bukan sebaliknya.Apa anda setuju?

No comments:

Post a Comment