Tuesday, March 13, 2012

Khalifah yang arif

Sebagai umat muslim kewajiban melaksanakan sholat jumat adalah hal mutlak yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Sudah jelas hukumnya bagi yang tidak melaksanakannya. Rangkaian sholat 5 waktu merupaka tiang agama,bagi yang tidak melaksanakan kewajiban muslimnya tersebut berarti dia mempunyai andil dalam merobohkan pondasi agama,yakni Islam.

Setiap kali mengikuti Sholat jumat selalu ada hal-hal baru yang bisa di dapatkan dari sang pengkhotbah,begitupun dengan jumat pekan ini. Sedikitnya memberikan pencerahan dan pengetahuan mengenai islam itu, islam yang sebenarnya. Seiring dengan banyaknya penggiringan opini yang mencoba mendefinisikan islam sesuai kepentingan mereka. Ada beberapa kelompok-kelompok yang memang nyata-nyata tidak ingin melihat islam berkembang di tanah air dan kelompok-kelompok yang mencoba memodernkan Islam itu. Maksudnya dalam ajaran islam yang nyata-nyata sudah jelas aturannya halal,haram,mubah,makruh masih dicoba juga untuk dibuatkan aturan hukum baru sesuai dengan akal pikiran mereka. Kenapa mereka mencoba melakukan hal ini ?. Kepentingan utama adalah membuat umat islam terlena dan melupakan aturan pokok yang tak bisa di ganggu gugat lagi seperti yang terdapat dalam al-Quran dan Hadits nabi dan menganggap bahwa semua agama adalah sama. Itu salah satunya.

Dalam Islam semuanya telah jelas,apa yang termaktub dalam Al-Quran itu itu tidak bisa dipertanyakan lagi walaupun pada dasarnya bertentangan dengan akal pikiran kita pada umumnya. Allah lebih mengetahui kesemuanya dan berbagai rahasia di balik itu.Maka kewajiban kita sebagai manusia hanyalah Sami’na wata’na ( dengar dan taati/laksanakan ). Sebagai khalifah yang di utus di muka bumi manusia dilarang berbuat kerusakan. Namun kita bisa menilai sampai detik ini bahwa pembuat kerusakan terbesar di bumi adalah manusia. Merusak alam,lingkungan sekitar sampai merusak pada tataran kehidupan bermasyarakat.

Manusia hidup di muka bumi ini hanyalah sementara. Mati adalah jalan menuju kepada kehidupan yang sebenarnya. Dengan mati kita menuju kepada bentuk kehidupan yang benar-benar kekal.Dunia adalah tempat ujian dan cobaan. Dunia adalah tempat menimbun amal shaleh buka amal sebaliknya. Saya biasa terpana ketika mendengarkan orang membicarakan tentang umur yang diberikan Allah kepada kita. Alasan mereka bermacam-macam,ada yang mau katanya bertobat ketika usia katanya sudah tua. Pergunakan umur katanya ketika masih muda,lakukan hal yang kita mau,halal apa haram,hantam kromo saja katanya. Naudzubillah min Dzalik. Apa mereka tak tahu dan mengerti bahwa tidak ada jaminan bahwa kita akan meninggal ketika usia kita masih muda ?.
Saya teringat khutbah seorang dai jumat ini bercerita tentan riwayat Khalifah Umar yang akan meminjam uang pada bendaharawan negara untuk membelikan baju seragam sekolah anaknya yang sudah banyak tambalannya. Khalifah Umar merasa miris ketika anaknya mengadu pada beliau tentang olokan dan ejekan tema-teman disekolahnya yang mempertanyakan tentang banyaknya tambalan yang ada di bajunya. Khalifah Umar berniat meminjam uang dengan jaminan pengembaliannya nanti gaji bulan depannya yang akan dibayarkan. Apa jawab sang bendaharawan, apa ada jaminan anda masih bisa hidup sampai bulan depan,kalau tidak dengan apa anda membayar pinjaman ini. Mendengar hal tersebut Khalifah Umar tak dapat berkata-kata dan mengurungkan niatnya meminjam uang.

Persoalan umur adalah rahasia Allah,jangan pernah kita berfikir akan bisa hidup sampai besok,bulan depan dan bahkan sampai tahun depan. Langkah yang arif adalah mempersiapkan bekal kematian kita sejak sekarang walaupun umur kita masih muda karena maut tak pernah kenal siapa dia,pejabat,orang berperawakan besar,berkumis tebal dan bahkan sampai pada jawara-jawara pun yang berilmu tinggi akan meninggal kalau sudah sampai waktunya.

Saya menganggap bahwa hidup ini di ibaratkan arisan. Setiap saya mendengar berita kematian seseorang dari media massa,elektronik atau dari mesjid-mesjid maka saya hanya mengatakan berungtunglah dia yang telah naik nomor arisannya, entah kapan menyusul naik nomor arisan saya ini ( meninggal juga ). Sebelum saya mengakhiri postingan ini saya hanya berharap apa yang saya muat ini adalah torehan hati semata dan tak bermaksud menyinggung siapa pun dan sekiranya ada hal yang salah mohon dengan arif untuk meluruskannya.

No comments:

Post a Comment