Thursday, July 26, 2012

Indonesia Juara,Madun striker Timnas


Tulisan saya ini bermula dari kegalauan hati melihat keadaan timnas sepak bola.Negara yang begini besar beberapa tahun tak pernah mengecap nikmatnya juara satu.Memiriskan ketika timnas senior harus puas dibantai oleh Bahrain yang notabene pada masa sebelumnya hampir berimbang.Dari rekor pertemuan,silih berganti menang dan kalah,selebihnya seri.
Belum lagi kegagalan timnas U 21 menjuarai turnamen Hasanal Bolkiah.Patut di syukuri karena timnas U 21 ini mencapai final,walaupun harus dikandaskan lagi oleh tuan rumah.Patut di apresiasi perjuangan Andik vermansyah dkk ini.Mereka telah maksimal membela merah putih namun dewi fortuna belum berpihak pada garuda muda.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana publik tanah air bisa terobati dahaga dan puasa gelar selama ini? .Selama ini saya selalu memfavoritkan tim Barcelona selain tentunya timnas.Barcelona selalu memuaskan hati ketika dimana pun mereka bermain.Tak mengenal kandang dan tandang.Tim catalan ini juga mampu memberikan kepuasan maksimal buat pecandu bola.Dimana ketika berbagai turnamen yang di ikuti selalu mempersembahkan juara.Kapan ya timnas permainan dan kolektivitasnya menyamai tim catalan ini? .Entahlah,mungkin sulit jikalau melihat bentrok kepentingan di tubuh PSSI dan Segolongan manusia yang menyatakan diri KPSI.
Saya tidak ingin mengungkit orang-orang yang bertikai di atas,tapi setidaknya mereka punya harga diri demi menegakkan merah putih di mana saja.Tak adakah perasaan malu ketika ketika selalu kalah alias gagal di final.Mereka harus bercermin bahwa untuk berprestasi perlu banyak faktor pendukung.Selama ini saya telah merasa sangat puas melihat timnas runner up.Ketika pergelaran piala APF.Indonesia kalah dari Malaysia.Pesta olahraga Asia tenggara,di final timnas pun lagi-lagi harus takluk atas kedigdayaan Malaysia.Saat itu ekspektasi masyarakat terlalu tinggi pada tim asuhan coach RD.Melihat permainan menawan garuda muda saat itu membantai setiap lawan-lawannya minus Malaysia.Namun itulah hasil akhir.Sepak bola bukan teknik dan kolektivitas namun sepak bola juga adalah medan keberuntungan.
Puas urutan kedua terus,runner up sebutan abadi ?.Jawabnya tentu tidak.Maka saya pun berlelucon seandainya timnas kita memiliki striker sekelas Madun dan kawan-kawannya,dipastikan timnas tak akan paceklik gelar.Siapa itu Madun? .Jika anda selalu memilih channel MNC setiap malam,maka serial Tendangan si Madun ini akan menyapa anda dengan berbagai aksi individu dan tendangan yang akurat.Bukan cuma Madun tapi kawan-kawannya juga.Tak heran ketika buah hatiku doyan menonton acara ini,mungkin berminat jadi pemain bola.Tak apa-apa nak,kalau tendanganmu bisa sekelas tendangan akurat si Madun,ayahmu ini legowo.
Itulah hayalan saya dari dunia sinetron,tapi saya yakin dipersada nusantara ini kelak akan muncul pemain multi talenta termasuk tendangan sekelas tendangannya si Madun.Maka tidak lama lagi sebutanku untuk Indonesia dalam bidang sepak bola sebagai negara Runner up tak berlaku lagi.Selamat tinggal Runner up,selamat datang Madun-Madun Indonesia.
Salam
Ralla.

No comments:

Post a Comment