Thursday, July 26, 2012

Dzikir mengingat Allah,kami pun selamat

Alhamdulillah adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan kami saat itu yang masih diperkenankan berkelana di buminya Allah.Mulai saya merangkai kata demi kata untuk menceritakan kejadian ini,gigi atas saya masih terasa ngilu dan bibir saya masih bengkak karena benturan keras dengan jok mobil.
Peristiwa ini bermula ketika rombongan club bulutangkis kami kembali dari pertandingan persahabatan di kecamatan Pammana,Sengkang,kabupaten Wajo.Meninggalkan gedung tempat berlangsungnya pertandingan sekitar pukul 01.30 menit,dengan suasana malam yang sunyi maklum para penduduk telah terlelap dalam nikmatnya tidur menjelang dini hari itu.Tak banyak mobil yang berpapasan,hanya mobil truk pengangkut barang.
Dalam perjalanan kami ini,mulanya teman-teman riuh menceritakan hal mengenai jalannya pertandingan,sampai mengolok-olok teman yang kalah.Aneka cerita berkembang diselingi dengan tawa canda membuat perjalanan tak membosankan.Seiring berjalannya waktu,satu persatu suara teman-teman menghilang tergantikan dengan dengkur halus.Begitu pun saya mulai hanyut dalam tidur,sesekali terbangun ketika merasakan mobil berguncang akibat jalan tak rata dan ketika berpapasan dengan mobil truk yang cahaya lampunya menyilaukan.Sempat terbangun ketika teman yang sopir meminta rokok,mungkin karena tak ada lawan bicara dan rasa ngantuk mulai menderanya.Maklum jarak tempuh itu biasanya menyita waktu 2 setengah jam untuk sampai di kecamatan Tanete Riaja,domisi kami.
Jalur bulu dua mulai terasa ketika mobil kijang kapsul ini mulai bermanuver ke kiri dan ke kanan.Tak ada hal yang membuat kami curiga jika terjadi kecelakaan nanti.Sang sopir masih baik-baik saja.Ketika rute jalur dua yang penuh dengan tikungan tajam itu terlewati,memasuki dusun Panincong 3 km lagi untuk sampai di kediaman masing-masing.Mobil ini terasa oleng dan lepas kendali.Para penumpang pun terbangun dan kaget.Para teman-teman pun gaduh,salah seorang teman di depan sempat mempertanyakan apa yang terjadi.Ketika mobil meluncur tak terkendali tadi,saya terkaget dan menyadari hal ini,spontan dari mulut ini keluar asma Allah,ALLAHU AKBAR.Kejadiannya begitu cepat dan tahu-tahu mobil telah berhenti menghantam pohon di pinggir jalan.
Suasana sepi,tak ada yang bicara,semuanya seperti terhipnotis dalam kurungan waktu beberapa menit.Baru tersadar ketika saya yang pinggir mendengar teriakan teman dari mobil lain yang berada di belakang,menyuruh membuka pintu.Kami pun semua turun dengan rasa yang campur aduk.Seandainya siang hari maka wajah kami akan kelihatan pucat atas kejadian itu.Setelah menenangkan pikiran sejenak,barulah kami memperhatikan posisi mobil yang ringsek sebelah kiri menghantam pohon.Seandainya tidak ada pohon ini pastinya mobil kami telah meluncur ke sungai.Tak dapat dibayangkan.Mungkin nasib kami seperti para penumpang pesawat Sukhoi SJ 100 itu.Masih ada Allah yang melindungi para hambanya.
Beruntung pada saat itu ada tiga mobil truk pengangkut barang diminta tolong untuk menarik mobil kembali ke jalan.Alhasil mobil pun diperiksa dan hasilnya harus masuk bengkel,bagian depan kiri ringsek sampai akinya pun bocor dan pecah.Pelindung bawah terlepas dan aneka kerusakan lainnya.
Dua kali saya telah membuktikan dzikir asma Allah ini dalam keadaan yang genting.Pertama ketika saya masih SMP,pernah ke suatu desa yang penuh dengan pendakian dan tikungan.Sepeda hanya di tuntun sebab tingginya pendakian tersebut.Saat pulangnya ketika melewati turunan terjal,laju sepeda sangat kencang.Sialnya rem sepeda tak berfungsi baik.Sepeda meluncur kencang,sangat panik ketika di depan adalah tikungan tajam dan dibawahnya adalah jurang.Harus berbuat apalagi,spontan saat itu saya takbir sekeras-kerasnya dan ketika mendapati tikungan saya tak membelokkan sepeda karna tak bisa menguasai lagi sepeda.Ketika saya lurus saja sebelum jurang ada gundukan tanah yang cukup tinggi dan mampu menghentikan laju sepeda tersebut.Saat itu tak henti-hentinya saya bersyukur.
Di peristiwa mobil ini pulalah sebagai ungkapan syukur,sesampai di rumah melakukan sujud syukur.Allah senantiaasa memberikan pertolongan sepanjang kita mengingatnya.Tidak ada selembar daun yang jatuh dari tangkai tampa sepengetahuan dari Allah SWT.Teruslah mengingat Allah kapan pun dan dimana pun berada.

No comments:

Post a Comment