Saturday, April 16, 2016

Kok sakit ?

Lha kok sakit ? tanyanya keheranan.Lha apa emangnya dilarang sakit jawabku sekenanya.Menarik obrolan singkat kami malam itu.Nada pertanyaan teman kami itu rada-rada keheranan sedikit bercanda maksudnya. Ini guyonan.

Iya menurutku ini fenomena menarik.Mengapa pertanyaan seperti ini ditujukan pada mereka yang sakit hanya untuk pada golongan tertentu atau profesi tertentu. Jarang mungkin pertanyaan ini dilontarkan pada mereka yang sakit yang memang kesehariannya tidak bergelut dalam dunia kesehatan. Seperti misalnya petani,guru,nelayan dll.Profesi-profesi ini mungkin di anggap kalau sakit memang sewajarnya disebabkan factor kekurang tahuan tentang ilmu kesehatan.Ya wajar saja ada pengecualian.

Ketika profesi yang langsung terjun dalam dunia kesehatan anggaplah misalnya para dokter,para perawat,para bidan dan jenis profesi yang bersentuhan langsung dengan dunia medis itu sakit,seakan-akan ada gugatan. Maksudnya sebuah gugatan dan bentuk keheranan kenapa mesti sakit ? Kenapa mereka-mereka yang mengerti ilmu medis bisa sakit padahal kalau dari teori ilmu kesehatan merekalah yang paling paham di bidang kesehatan.

Orang medis dilarang sakit. Sebuah vonis yang belum tentu benar. Tak perlu di uji dengan berbagai eksperimen  atau hipotesis-hipotesis. Toh hasilnya sudah sering nampak di depan penglihatan kita. Mata kepala kita sering menyaksikan para medis menderita sakit dan mereka terbujur di atas dipan bangsal perawatan berbagai kelas.Mereka sakit dan tidak ada pengecualian dengan manusia lain.Penekanannya bahwa hanya profesi kita berbeda namun organ tubuh kita semua sama. Dan sama-sama rentang pula terkena penyakit.Kita sama-sama manusia. Ya manusia biasa yang tak luput dari sakit.

Justru kalau kita mau berbicara tentang kerentanan dan daya tahan akan penyakit para medis inilah yang paling rentang. Daya tahan tubuh setiap hari harus di bombardir oleh berbagai kuman dan virus akibat interaksi dari para pasien setiap hari. Ilmu kesehatan bisa dikuasai dengan baik namun untuk menghindar dari penyakit dibutuhkan ikhtiar lahir bathin untuk bertahan tetap sehat.

Contoh keretanan palin fatal dari berbagai kasus yang pernah terjadi adalah kecelakaan kerja jarum suntik atau infus yang mengenai tangan para medis yang telah terkontaminasi penyakit menular berbahaya. Anggaplah misalnya HIV/AIDS. Sangat rawan walaupun telah ada petunjuk keselamatan kerja namun tetap saja terjadi. Namanya kecelakaan orang berusaha menghindar namun terjadi ya itulah musibah.

JAdi ketika sakit menimpa bisa jadi itu adalah bentuk musibah,bisa juga bentuk ujian,bisa juga untuk menggugurkan segala dosa-dosa yang telah diperbuat. Untuk menjawabnya itu hanya diri kita sendirilah dan Tuhan yang dapat menjawabnya.Karena kita adalah pelakunya dan Tuhan adalah zat maha melihat segalanya.

Pertanyaannya kemudian ketika orang keheranan ketika orang kesehatan itu tertimpa sakit maka sebuah jawaban balik pun bisa dilontarkan. Apakah orang medis tidak berhak di uji dengan musibah ?,apakah orang medis tidak berhak di uji dan digugurkan dosa-dosanya ?. Tentunya berhak karena hanya profesinya berbeda namun sebagai manusia tetap sama dihadapan sang pencipta.

Ini jawaban sederhana dari bentuk pertanyaan keheranan yang walaupun pada dasarnya hanyalah dianggap lelucon penghangat atau pencair suasana. Sepertinya di mata masyarakat terkesan bahwa mestinya orang kesehatan itu tidak sakit. Ya seharusnya memang tidak sakit karena kalau sakit siapa yang akan melayani para pasien yang tidak berprofesi sebagai kesehatan. Siapa yang akan memeriksa , mengobati  dan melayani pak guru,pak tani,pak nelayan,pak pegawai dan pak anggota dewan yang terhormat,dan berbagai profesi yang tak sempat dituliskan disini.

Intinya semua orang bisa sakit,siapa pun dia,apa pun profesinya.Siapa yang tidak mau di gugurkan segala dosa-dosanya selagi masih di dunia ketimbang kelak dibalas di hari  kemudian ?. Secara pribadi mending di dapat di dunia daripada nanti di adzab di hari pembalasan.

Anggaplah ini kawan sebuah lelucon namun ada fakta yang terselip di dalamnya yang kemudian bisa menjadi sebuah pembelajaran. Profesi kesehatan adalah sebuah profesi yang tidak kebal HUKUM …..ehh salah maksudnya tidak kebal PENYAKIT. Tabe…wassalam.

No comments:

Post a Comment