Tuesday, November 2, 2010

Congratulations


Akhirnya perjuangan di kampus merah Unhas selesai juga.Ditandai dengan jabat terakhirnya sang maestro nakhoda kampus Prof.Idrus Paturusi.Dengan wajah berseri dan senyum sumringah para peserta wisudawan pascasarjana berderet rapi menunggu berjabat tangan dan menerima copian ijasah.Bukti perjuangan selama 18 bulan bergelut dengan rutinitas kampus.Bergaul dengan berbagai teman dari daerah yang berbeda yang ada di Sul-Sel dan teman dari luar provinsi. Ada dari Manado,Gorongtalo,Banggai,dan Ambon serta Jawa.Maklum kami termasuk penerima beasiswa depdiknas,program perencanaan pendidikan yang di pusatkan di Unhas untuk kawasan indonesia timur jadi pesertanya sebagian dari Kawasan indotim.Banyak kenangan yang terukir,suka duka yang dilalui.Bagaimana saya salah satu pesertanya harus kelimpungan membagi waktu antara mengajar di SMP 2 Pujananting,Barru dengan kuliah.Hanya dengan modal ijin belajar saja jadi tugas mengajar tidak boleh diabaikan,beda dengan teman yang lain mengandalkan tugas belajar.Tidak perlu terbebani dengan tugas pokoknya malahan mereka dapat suntikan dana lagi dari pemerintah setempatnya.Pengalaman yang sangat berkesan pada semester awal ketika harus PP Makassar-Barru hanya dengan modal sepeda motor.Bagaimana tidak kuliah penuh ini hari besok paginya giliran mengajar.Paling seru ketika hujan turun dengan deras maka mantel hujan menjadi teman paling setia.Singgah berteduh berarti telat mengikuti perkuliahan.Menerobos hujan hanya dengan semangat pantang menyerah.Aktivitas berkesan lain selama kuliah ketika studi tour ke daerah pesisir Bulukumba,bencmarking ke pulau dewata Bali.mengunjungi sekolah pariwisata di Nusa Dua,kunjungan ke Pemkab Jemberana.Kabupaten yang terkenal dalam manajemen pemerintahannya.Banyak Kabupaten dari seluruh indonesia studi banding ke Jemberana.Terbukti hari itu kami ada 4 rombongan yang beruntung di terima di antaranya salah satu kabupaten di Jambi,NTT dan yang satunya saya lupa.Tugas berat lainnya adalah menyusun proposal tesis.Judul yang saya angkat mengenai pilihan masyarakat dalam memilih sekolah yang ada di Kecamatan Pujanting.Asistensi yang kadang melelahkan ketika dosen pembimbing tidak ada di kampus,cek super cek ternyata ada tugas dari pihak kampus ke luar negeri.Sialnya lagi kalau sudah susah payah naik makassar informasi dosennya lambat ditahu.Namun saya beranggapan semuanya ada hikmahnya,walaupun dengan susah payah gelar Magister pun dapat diraih.Semoga tahun ke depannya minat para pendidik untuk terus belajar dapat mewujudkan kondisi pendidikan tanah air bisa setara dengan bangsa maju lainnya.Untuk itu kitalah sebagai pelaku utama di dalamnya.Bravo. ( Gasebo,Kantin pascasarjana Unhas Desember 2009 )

No comments:

Post a Comment