Friday, October 29, 2010

Nasib sekolahku di pedalaman.

Beginilah gambaran gedung sekolah yang dikenal dengan SMPN 2 Pujananting.Berada pada dusun Jempulu,desa Pujananting,kecamatan Pujananting.Kira-kira 30 km dari jantung kecamatan Pujananting yaitu Doi-doi.Lokasi bangunan yang terpisah dari pemukiman penduduk membuat bangunan ini terlihat aneh.Suatu bangunan bertembok dikelilingi semak belukar.Kondisi demikian membuat para pengajar yang ditempatkan di sekolah ini merasa sepi karena mereka hanya berbaur dengan rekan guru yang bersamaan menginap.Namun pengabdian mereka tulus demi mencerdaskan anak bangsa.Keadaan gedung sekolah ini dari tahun ke tahun mengalami perubahan,banyaknya ruang kelas yang tidak terpakai akibat jumlah siswa yang sedikit.Ini yang menjadi masalah utama dari keberadaan sekolah ini. Kehadiran selolai ini pada awalnya untuk menampung tamatan SD dari desa tetangga,namun hasilnya para tamatan ini cenderung lari ke daerah lain dan bahkan ke kabupaten tetangga. Alasan mendasar mereka terbentur pada jarak dan pemondokan.Menurut mereka kurang sreg tinggal di rumah orang sedangkan kondisi kampung mereka kurang lebih,sama-sama minim fasilitas hiburan dan tidak pergaulan yang lebih luas.Opininya kalau mau numpang di rumahnya orang lain sekalian di daerah yang ramai minimal ibukota kecamatan. Ditambah dengan sarana telekomunikasi yang siap pakai.Gedung yang tak terpakai dimamfaatkan oleh guru dengan mensekat-sekat menjadi kamar tempat menginap,yang lainnya dibiarkan.Hujan dan panas silih berganti mempercepat pelapukan dan kebocoran atap dan hasilnya sebagian anda lihat pada gambar di atas.Masalah lain adalah ternak penduduk yang di lepas begitu saja dan seringkali mengotori lingkungan sekolah menbuat suasana untuk mengajar sedikit terganggu.Sebenarnya anggaran rehabilitasi gedung ini telah diusulkan namun entah apa alasannya sampai saat ini belum kesampaian. Jika tidak ada perhatian serius dari pemkab Barru maka ditakutkan beberapa tahun ke depan beberapa bangunan kelas runtuh.Rata dengan tanah dan kebanggaan historis sekolah ini sebagai gedung yang paling lengkap sarana pembelajaran mulai dari instalasi listrik,mushalla,laboratorium akan sirna,walaupun keberadaan listrik negara/PLN belum mengjangkau sekolah ini. Tidaklah lengkap postingan ini kalau tidak membicarakan para gurunya yang kebanyakan adalah penduduk asli Barru namun sebagian dari daerah lain. Yang patut di syukuri karna 80 % gurunya telah mendapatkan tunjangan sertifikasi yang telah menjadi obat dan harapan mereka dalam mengembang tugas nan mulia ini. Semoga pendidikan di tanah air bisa maju walaupun hambatan dan aral melintang senantiasa mewarnai rona pendidikan bangsa ini.Semoga. ( Jempulu 2010. Penulis adalah pengajar pada sekolah ini )
Kondisi terkini Sudah direhab.

No comments:

Post a Comment